Depresi? Frustasi? Entah.
aku bertanya
tanya. knapa aku harus dilahirkan. alasannya apa. aku gak mau munafik
seakan-akan aku bersyukur. jujur saja aku tak suka hidupku begini. muak,
depresi. kenapa. aku menyesal? oh aku bukan menyesali. apa yg ku sesali
emangnya? aku tak salah. seseorang akan menyesal jika dirinya salah,
tapi aku ga salah. jadi ini bukan penyesalan. aku bingung. ini kah yg
namanya menyesal? yg ku sesali itu apa. oh bukan. aku hanya benci
orang-orang sekitarku saja. aku tak suka mereka. mereka memuakkan. orang
tuaku sebenarnya orang-orang yang blum pantas punya anak. mereka bodoh
secara tak langsung. mereka memuakkan. disini. aku tak salah tapi
disalahkan. mereka tak benar tapi di benarkan. aku tertekan. ini gak
adil. saat aku mengatakan hal nyata dan benar. yg ku dapatkan tuduhan
sebagai anak tak tau etika. tak tau kah mreka pentingnya kebenaran?. oh
aku lupa, sebagian orang memang lebih suka menggunakan drama. tapi tidak
denganku. kenapa aku diseret-seret? apa aku tak punya hak untuk memilih
tidak ber-drama? begitukah. aku dimanfaatkan. agar dia tak kehilangan
sesuatu. cuma di manfaatkan. begitu. aku tak normal. tapi mereka semua
mengharapkan sesuatu dariku seakan-akan aku normal dan baik-baik saja.
beberapa orang tak merasa bersalah sama sekali dan masih mendorongku
dengan paksa seakan-akan aku baik-baik saja. dorongan itu seperti teror.
aku tertekan. keadaanku ini bukan keadaan orang yg baik-baik saja.
harusnya mereka sadar itu. mereka tak tau keadaan, seperti rakyat jelata
rakus yg tak tau diri. maaf saja. aku tertekan. aku muak dengan tekanan
ini. aku tertekan dengan rasa muak ini. aku depresi? frustasi? entah.
aku tertekan.
oh ini kata-kata frustasi. iya. ini nyata. kata-kata
frustasi sesungguhnya hanya bisa dibuat oleh orang frustasi sungguhan
juga. kacau. iya. aku tau. aku tertekan. aku tak suka ini. aku tertekan.
sebanyak apapun diterima. dipendam. sabar. jika memang itu tekanan.
pasti tertekan. ditekan makanya tertekan. ya. begitu. aku tertekan.